BATANG KOTA, AYOBATANG.COM - Sebanyak 13 ekor sapi di Kabupaten Batang terindikasi mengidap penyakit mulut dan kaki (PMK).
Ternak sapi suspek PMK tersebut berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Batang, Kecamatan Tersono dan Kecamatan Warungasem.
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang masih melakukan pengawasan 13 ekor sapi suspek PMK tersebut.
Baca Juga: Triwulan Pertama 2022, Kabupaten Batang Catatkan Investasi Rp 1 Triliun, Ini Rinciannya
Sapi ternak yang terkena suspek PMK itu rinciannya tiga ekor sapi di desa Rowobelang (Kecamatan Batang), tiga sapi di desa Rejosari Barat (Kecamatan Tersono) dan tujuh ekor di desa Menguneng (Kecamatan Warungasem).
Kepala Dislutkanak Kabupaten Batang, Windu Suriadji meminta masyarakat waspada terhadap sapi murah. Ada kemungkinan peternak nakal yang aji mumpung memanfaatkan wabah PMK.
"Mungkin yang nakal menjual sapi yang terkena terus menjual ke daerah lain, terutama di Jawa Tengah dengan murah," katanya.
Untuk antisipasi itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan menyemprot desinfektan. " Sudah ada petugas yang stand by untuk mengecek sapi berasal dari mana," ucapnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan, Dislutkanak Kabupaten Batang, Syam Manohara, menjelaskan 13 ekor sapi yang ditemukan dari hasil pengawasan di lapangan mengindikasikan ada gejala klinis.
Baca Juga: Dua Tahun Tak Digelar, Batang Expo 2022 Bakal Hadirkan Woro Widowati
Artikel Terkait
Pabrik Bandaraya Groundbreaking di Batang, Nestle Butuh Ribuan Peternak Sapi Perah
Nestle Belanja Susu Rp4,5 Miliar per Hari, Bupati Wihaji: Peternak Sapi Harus Bisa Tangkap Peluang
Dukung Pabrik Nestle, Dua Desa di Batang Jadi Percontohan Peternakan Sapi Perah
Turjangun Olah Limbah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Cair yang Bernilai Ekonomi Tinggi