BATANG, AYOBATANG.COM -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Batang dari 389 Perusahaan, ada 21 perusahaan terdampak selama pandemi covid-19.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Disnaker Batang, Budi Setyaningsih mengatakan, hanya satu perusahaan yang mengalami gulung tikar atau bangkrut.
"Perusahaan yang bangkrut itu PT Menara Cipta Albasia yang beralamatkan di Desa Banaran Kecamatan Banyuputih," kata Budi Setyaningsih, saat ditemui di kantornya, Jumat 17 Juni 2022.
Dijelaskannya, perusahaan yang memproduksi plywood atau Kayu lapis itu, sebelum pandemi berlangsung di Indonesia sedah mengalami kolaps. Perusahaan itu tidak bisa ekspor ke Cina, karena negera tersebur terlebih dahulu terkena wabah Covi-19 sehingga menutup ekspor.
"Perusahaan PT Menara Cipta Albasia ada sekitar 100 lebih karyawan yang dirumahkan. Alhamdulilah sudah tidak ada masalah, karena ada kesepakatan dan karyawan memahami kondisi perusahaannya," katanya.
Budi Setyaningsih juga menyebutkan 21 perusahaan sekarang sudah mulai normal dan sudah mampu produksi 100 persen. Sehingga sudah tidak ada karyawan yang dirumahkan.
"Kalau setelah pandemi ini mereda ada PHK dan rekrutmen di perusahaan itu menjadi hal yang umum. Yang penting tidak ada perselisihan dan semua hak - hak karyawan terpenuhi," ungkapnya.
Disnaker Batang juga mencatat selama pandemi Covid-19 pengaduan terkait permasalahan karyawan sejak 2020 -2021 tidak terlalu banyak. Bahkan hanya terhitung hanya satu dua pengaduan.
"Tahun 2020-2021 hanya satu dua pengaduan. Tahun ini agak banyak, dari Januari hingga Juni sudah ada 4 pengaduan karyawan. Tapi itu perselisihan pribadi yakni satu karyawan dengan perusahaan," tukasnya.