BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kabupaten Batang merupakan salah satu wilayah yang memiliki perkebunan teh terbesar di Indonesia.
Perkebunan teh berada dataran tinggi seperti Kecamatan Reban, Baldo, Bawang dan Bandar.
Dengan melimpahnya daun teh, tidak sedikit masyarakat Batang memproduksi dan meracik teh untuk meinumal dan obat herbal.
Bahan baku yang cukup melimpah juga dimanfaatkan oleh Ratih Anggun Perdhani.
Baca Juga: Ramaikan Hari Bayangkara ke-76, Polres Batang Gelar Sepeda Santai dan Lomba-Lomba
Ketertarikan wanita berusia 34 tahun itu bermula saat ia yang sebelumnya pecinta kopi jatuh sakit dan tidak boleh lagi mengkonsumsi kopi.
Sejak itu orang tuanya mulai mengenalkan produk teh-teh lokal dari Kabupaten Batang. Ia pun mulai tertarik dengan teh-teh dari daerah Pagilaran. Ketekunannya meracik teh, akhirnya berhasil menciptakan tujuh varian teh.
Tujuh varian teh itu yaitu Swaran Blue, Santika, Dahayu, Nalawatea, Ramu Cotecaberry, Manala Chai, dan Darana Cocopandan.
Dikatakan wanita yang akrab disapa Ratih itu, setiap racikannya dinamai dengan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta sehingga memunculkan kesan lokalnya.
Artikel Terkait
Jelang Hari Bhayangkara, Polsek Kota Batang Gelar Kerja Bakti Bersih-bersih Musala
Lapas Kelas II Batang Siap Gelar Lomba CrossFit Kakanwil Kemenkumham Jateng Challenge
Jelang Peringatan Harganas, Pemkab Batang Gratiskan Ibu-ibu Pasang Alat Kontrasepsi
Calon Jamaah Haji Batang Batasi Bertemu Orang, Ini Alasannya
Perampok Bersenjata Api Gasak Minimarket Jalan Pantura Subah Batang Siang Bolong!
Pernikahan Dini Jadi Penyebab Stunting, Ini Imbauan Dinkes Batang
Sambut Hari Bhayangkara ke-76, Polres Batang Gelar Khitanan Massal dan Pengobatan Gratis